Wednesday, February 27, 2013

PELAKSANAAN BK DI SEKOLAH



    Bimbingan dan Konseling di SMKN 4 Surabaya menggunakan  pola layanan 17+, serta sudah melaksanakan program BK, mengevaluasi, menganalisis dan melakukan tindak lanjut yang dilaporkan secara rutin kepada kepala sekolah.
    Pengunaan layanan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling akan konselor sesuaikan dengan pola layanan BK yang telah ada sebelumnya atau yang telah dijalankan oleh konselor SMKN 4 Surabaya, yaitu menggunakan pola 17+.
Di dalam pola bimbingan dan konseling tersebut akan terdapat sembilan layanan bimbingan dan konseling.Berikut ini adalah layanan bimbingan dan konseling yang berpedoman pada pola 17 adalah sebagai berikut : 


1. Layanan Orientasi
    Pelaksanaan layanan orientasi lebih ditekankan pada siswa kelas X, agar siswa dapat mengenal berbagai hal mengenai lingkungan sekolah dengan baik sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Dalam hal ini konselor memberikan layanan orientasi mengenai pengenalan bimbingan dan konseling di sekolah dan adaptasi dengan lingkungan baru.

2. Layanan Informasi
    Koselor  memberikan layanan informasi kepada siswa kelas X, XI, XIIyang merupakan siswa asuh konselor. Informasi yang diberikan diantaranya Kerja Sama, Pentingnya Konsentrasi, Gaya Belajar, Mengenal SMK, Menuju Pribadi Mandiri, Lowongan Pekerjaan dan lain-lain.

3. Layanan Penempatan dan penyaluran
Dalam hal ini konselor memberikan materi Lowongan Pekerjaan  di kelas XI, kemudian siswa mengidentifikasi potensinya dan konselor memberikan tips dalam memilih lowongan pekerjaan.


4. Layanan Bimbingan kelompok
    Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu layanan yang diberikan kepada sekelompok individu untuk membahas topik-topik tertentu, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki individu serta mengembangkan komunikasi sosial. Namun layaanan ini jarang digunakan, karena sudah dirasa cukup dengan penguaan sistem klasikal
 

5. Layanan Konseling kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan suatu layanan yang diberikan kepada beberapa konseli, dimana dalam kegiatan ini akan membahas masalah yang dihadapi oleh salah satu konseli dari konseling kelompok. Di sekolah ini juga jarang diberikan karena keterbatasan waktu dan tenaga.

laporan hasil pelaksanaan konseling kelompok

6. Layanan Konseling individu
    Konseling individu dilaksanakan ketika ada siswa yang bermasalah yang hadir ke ruang BK.


 laporan hasil pelaksanaan konseling individu

7. Layanan Penguasaan Konten
Layanan Penguasaan Konten dilaksanakan praktikan ketika jam mengajar dikelas X dengan materi dari LKS yaitu “Mengenal SMK.”

8. Layanan Konsultasi
Layanan ini belum di laksanakan oleh guru pemula karena memang waktu yang kurang mencukupi, meskipun layanan ini terjadwal dalam program BK.

9. Layanan Mediasi

Layanan ini belum di laksanakan oleh guru pemula karena memang waktu yang kurang mencukupi, meskipun layanan ini terjadwal dalam program BK.


    Kegiatan pendukung layanan Bimbingan dan Konseling yang terdiri dari aplikasi instrumentasi, kunjungan rumah, konferensi kasus dan alih tangan kasus ( referal ) tidak secara intens dilaksanakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, misal jarang adanya referal karena masalah yang dihadapi siswa tidak termasuk klasifikasi berat. Kegiatan pendukung layanan Bimbingan dan Konseling terdiri dari :

1. Himpunan Data.
    Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menghimpun data tentang siswa. Data pribadi tersebut berupa nama siswa, jenis kelamin, usia, agama, nama orang tua, pekerjaan orang tua, alamat rumah, pendidikan tertinggi orang tua, dan penghasilan orang tua. Kegiatan ini dilakukan pada siswa baru yaitu semua kelas X.

2. Aplikasi Instrumentasi.
    Kegiatan penggunaan instrument dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Aplikasi yang pernah kami berikan adalah angket sosiometri. Dimana sosiometri ini adalah untuk mengetahui kedekatan dari masing-masing siswa dalam kelas

3. Kunjungan Rumah
    Merupakan kegiatan pendukung dalam bimbingan dan konseling untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang penuh dari orang tua dan anggota keluarga lainnya. Kunjungan Rumah dilakukan pihak BK kurang lebih satu bulan sekali dengan cara bergilir dari satu siswa ke siswa yang lain sesuai dengan permasalahan yang dialami siswa.

4. Konfrensi Kasus.

    Merupakan salah satu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan dalam rangka konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Konferensi kasus dilaksanakan insindental apabila ada kasus yang perlu dikonferensikan, dalam pelaksanaanya juga ditunjang dengan adanya Buku Pribadi yang dimiliki masing-masing siswa.

5. Alih Tangan Kasus
    Merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang erat dan mantap antara berbagai pihak yang dapat memberikan bantuan atas penanganan masalah tersebut (terutama kerjasama dari ahli lain tempat kasus dialihtangankan).

6. Tampilan Kepustakaan
    Adapun kegiatan ini dilakukan dalam tampilan kepustakaan yaitu menyediakan bahan kepustakaan untuk dijadikan siswa sebagai bahan untuk pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karier/jabatan.

0 comments:

Post a Comment