Friday, May 31, 2013

PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR


         Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling disesuaikan dengan pola layanan BK yang telah ada sebelumnya atau yang telah dijalankan oleh konselor SMKN 4 Surabaya, yaitu menggunakan pola 17+  merupakan pelaksanaan layanan, bidang bimbingan, dan satuan pendukung.

    Pada pelayanan bimbingan sosial diberikan oleh guru BK ketika jam pelajaran pengembangan diri sesuai waktu yang sudah terjadwal untuk masing- masing kelas. Informasi yang diberikan diantaranya bakat dan minat,pentingnya konsentrasi, gaya belajar , motivasi belajar dan lain sebagainya.

    Berikut ini adalah layanan bimbingan dan konseling yang berpedoman pada pola 17+ adalah sebagai berikut :

a. Layanan informasi


    Tujuan pemberian layanan informasi ini agar siswa mengenal dan memahami berbagai macam informasi yang ada relevansinya dengan kegiatan belajar. Layanan informasi dilakukan oleh guru BK setiap hari baik itu dalam kondisi kelompok maupun klasikal di kelas.


penyampaian layanan informasi di kelas

b. Layanan pembelajaran

     Tujuan pemberian layanan pembelajaran ini untuk membantu mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar siswa yang baik sesuai dengan potensinya. Dilakukan secara individu terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar.

c. Layanan konsultasi
   
    Ketentuan Layanan Konsultasi pada Guru, Wali Kelas dan Guru BK/Konselor

     Waktu konseling kepada guru, Wali Kelas, dan guru BK/Konselor.
Peserta didik konsultasi pada kepada guru pada saat jam pelajaran, di ruang guru pada saat guru tidak ada jam tatap muka atau menunggu jam tatap muka selanjutnya.
Peserta didik konsultasi pada Wali Kelas pada saat jam pelajaran, diruang guru pada saat wali kelas tidak ada jam tatap muka, menunggu jama tatap muka berikutnya, atau jam-jam tetrtentu sesuai kesepakan antara peserta didik dengan wali kelas.
Pesert didik  konsultasi kepada Guru BK/Konselor pada saat jam pelajaran aktif atau pada jam belajar di ruang BK.

    Kegiatan Mentor.

    Kegiatan Mentor dilakukan oleh guru dalam rangka pengawasan dan bimbingan berperilaku akhlaq mulia atau perilaku berkarakter mulia untuk peserta didik. Waktu pelaksaannya adalah di sekolah diluar jam efektif tatap muka, misalnya di Musholla.Adapaun Para mentor yang membimbing peserta didik ada di lampiran.



Materi mengenai Motivasi Belajar


Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi Belajar
Motivasi Belajar
        Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 1986: 75).
        Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa memiliki dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab ada kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi mungkin akan gagal berprestasi karena kurang adanya motivasi dari orang tua.
 
Fungsi Motivasi Belajar

    Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun. Menurut Nasution (1982:77) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:

  1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepas energi.
  2. Menentukan arah perbuatan , yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
  3. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
     Seseorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Motivasi yang lebih baik dalam beajar akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain bahwa dengan usaha yang tekun yang didasari adanya motivasi, akan dapat melahirkan prestasi yang baik. 
       McClelland dan Atkinson dalam Sri Esti (1989: 161) mengemukakan bahwa motivasi yang paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung untuk berjuang mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa tersebut.

Jenis-jenis Motivasi Belajar

          Secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu (Prayitno, 1989: 10).

a. Motivasi Instrinsik
       Menurut Priyitno (1989: 11) motivasi  intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku individu itu terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku dari dalam dirinya sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar.
   Thornburgh dalam Priyitno (1989: 10) berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri sendiri. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu, dimana dorongan tersebut menggerakkan individu atau subyek untuk memenuhi kebutuhan,tanpa perlu dorongan dari luar.


b. Motivasi ekstrinsik
      Sardiman (1990: 90) memberikan definisi motivasi ekstrisik sebagai motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat dikatakan lebih banyak dikarenakan pengaruh dari luar yang relatif berubah-ubah.
    Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 1990: 90).
    Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.

Cara Membangkitkan Motivasi Belajar

      Terdapat beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar pada diri individu siswa dalam melakukan aktivitas belajarnya. Menurut  Nasution (1982:81) cara membangkitkan motivasi belajar antara lain:

a. Memberi Angka
Banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka yang baik, sehingga biasanya yang dikejar itu adalah angka atau nilai. Oleh karena itu langkah yang dapat ditempuh guru adalah bagaimana cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pengetahuan.


b. Memberi Hadiah
Hadiah dapat membangkitkan motivasi belajar seseorang jika ia memiliki harapan untuk memperolehnya, misalnya: seorang siswa tersebut mendapat beasiswa, maka kemungkinan siswa tersebut akan giat melakukan kegiatan belajar, dengan kata lain ia memiliki motivasi belajar agar dapat mempertahankan prestasi.


c. Hasrat Untuk Belajar
Hasil belajar akan lebih baik apabila pada siswa tersebut ada hasrat atau tekad untuk mempelajari sesuatu.


d. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil belajar yang selama ini dikerjakan, maka akan bisa menunjukan motivasi siswa untuk belajar lebih giat, kerana hasil belajar merupakan feedback (umpan balik) bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dalam belajar.


e. Memberikan Pujian
Pujian sebagai akibat dari pekerjaan yang diselesaikan denga baik, merupakan motivasi yang baik pula.


f. Menumbuhkan Minat Belajar
Siswa akan merasa senang dan aman dalam belajar apabila disertai dengan minat  belajar apabila disertai dengan minat belajar. Dan hai ini tak lepas dari minat siswa itu dalam bidang studi yang ditempuhnya.


g. Suasana yang Menyenangkan
Siswa akan merasa aman dan senag dalam belajar apabila disertai denga suasana yang menyenangkan baik proses belajar maupun situasi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.


0 comments:

Post a Comment